Profile


PONDOK PESANTREN ASSYAFE’IYAH CIKERIS
TAHUN 2019


A.    Pendahuluan

Pesantren sampai saat ini masih menjadi salah satu lembaga yang diharapkan mampu melahirkan sosok ulama yang berkualitas, luas pengetahuan agamanya, agung moralitasnya dan besar dedikasi sosialnya. Memang harus diakui, saat ini, alumni pesantren yang mampu muncul sebagai seorang kiai berkualitas baik dalam ilmu, moral, dan dedikasi sosialnya sedikit jumlahnya.

Modernisasi pesantren mempengaruhi visi seorang santri dalam melihat masa depannya. Banyak dari mereka yang berkeinginan menjadi seorang birokrat, kaum professional, intelektual, dan wirausahawan. Dan ragam profesi yang mereka sandang ini menunjukkan elastisitas dan fleksibelitas pesantren dalam membentuk generasi masa depan bangsa.
Namun dalam sisi lain fenomena kelangkaan ulama menjadi masalah serius yang mesti mendapat perhatian dan solusi yang realistis. Menurut KH. MA. Sahal Mahfudh, semangat santri dalam mengkaji dan mengembangkan ilmu sekarang jauh dibanding santri zaman dulu. Sehingga pesantren sekarang semakin sulit melahirkan ulama besar. Menurutnya, figur santri yang mendalam pemahaman aqidah dan syariah masih menjadi figur ideal ditengah goncangan pemikiran keislaman yang massif sekarang ini.

Sementara tanggung jawab pesantren itu sendiri bagi masyarakat cukup berat. Menurut Said Aqil Siraj, tanggung jawab pesantren sangat berat, meliputi banyak aspek, diantaranya :

1).Masuliyah diniyah (tanggung jawab keagamaan) yang diimplementasikan dalam peranan pesantren memperjuangkan dakwah Islamiyah; 2). Masuliyah al-tarbawiyah (educational capability) yang lebih menitikberatkan kepada peningkatan kualitas pendidikan umat; masuliyah al-amaliyah (practice capability) yang lebih menekankan pada realisasi syariat (Islamic law) dalam pribadi umat Islam; 3). Masuliyah tsaqafiyah (culture capability) yang lebih menekankan pada pembangunan peradaban Islam; dan 4). Masuliyah al-Qudwah (moral capability) yang mengarahkan umatnya untuk menghiasi diri dengan akhlak al-karimah (perilaku yang mulia).

Keberhasilan pesantren dalam merealisasikan tanggung besar tersebut menurut KH. Ishomuddin Hadziq (cucu Hadlratusy Syekh KH. Moh. Hasyim Asyari) sangat ditentukan oleh :
1.      Factor syaikhun fattah (kiai yang mampu membuka mata hati santrinya) dan
2.      Mudawamah wa ilhah (konsistensi dan kesungguhan santri dalam belajar).

Dua faktor inilah yang membuat pondok pesantren zaman dulu mampu melahirkan santri berkaliber nasional, bahkan internasional. Pendek kata, kedalaman ilmu, ketinggian spiritual, keagungan moral, kesucian dan keikhlasan perilaku, dan kepedulian besar pada pengembangan potensi umat menjadi kunci sukses seorang kiai dalam membina dan mendidik santri-santrinya.

Tidak mungkin, atau hampir mustahil seorang kiai mampu mendidik santrinya dengan sukses, kalau ilmu agamanya diragukan, moralitasnya rendah, spiritualitasnya tidak mantap, dan kepeduliannya pada umat sangat kecil. Kiai seperti ini tidak bisa menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi santri dan masyarakat dalam pengembangan ilmu, pembinaan moral, dan peningkatan potensi umat.
Figur kiai yang berkualitas sangat diharapkan mampu mencetak santri berkualitas yang mampu mengubah sejarah jahiliyah modern menuju era yang penuh dengan cahaya suci ketuhanan ditengah gemerlapnya dunia modern yang hedonis dan matrealis.

Tanggung jawab tersebut merupakan satu sikap yang harus dimiliki oleh pengembang agama (kiyai/ santri) guna menjadi bekal dalam merespon tantangan dunia modern yang kian beragam dan dari hari ke hari kian bervariasi. Disinilah tantangan besar pesantren, bagaimana memadukan visi melahirkan seorang kiai yang berkualitas di satu sisi dan mengakomodir modernisasi tanpa kehilangan identitasnya sebagai lembaga tafaqquh fiddin disisi yang lain.

B.     Lembaga Pondok Pesantren

1. Nama Pesantren      : Pondok Pesantren Assyafeiyah Cikeris
2. Alamat                    : Jl. Cikeris Pasanggrahan Desa Cikeris
              Kecamatan Bojong Kabupaten Purwakarta 41164
3. Ketua Yayasan        : KH. Mokh. Edi Suhaedi, S.Pd.I
4. Ketua Dewan Kiyai : KH. TB. Abdul Hamid, MA
5. Kiyai Pengasuh       : KH. Abdul Hadi
6. Bendahara               : Hj. Nining Aningsih, S. Sos. MM,
7. Sekretaris                : Karmudin, S. Ag

C.    Visi, Misi, Tujuan dan Indikator Pondok Pesantren Assyafeiyah
Menuju Insan Kamil Yang Dilandasi Dengan Ilmu Amaliah, Amal Ilmiah Dan Akhlak Karimah

1. Misi Pondok Pesantren Assyafeiyah
  •  Meningkatkan pembelajaran santri terhadap ilmu syariah, uluhiyah, muamalah dan akhlakul karimah sebagai pelaksanaan iman dan takwa kepada Allah SWT.
  • Meningkatkan pembelajaran santri dalam mengkaji ilmu-ilmu salaf dan kholaf
  • Menanamkan dan membiasakan santri dalam berakhlakuk karimah
  •  Meningkatkan pembelajaran santri dalam Dakwah Islamiyah
  •  Memberikan pelatihan dan pembelajaran skill dan keterampilan profesi
  • Memberikan pelatihan teknologi dan informasi serta memberikan wawasan tentang perkembangan jaman.
  • Memberikan pembelajaran dan wawasan dunia kerja.


2. Tujuan
  • Meningkatkan kemampuan santri dalam beribadah, beruluhiah, bermuamalah, dan berakhlakul karimah sebagai pelaksanaan dari peningkatan iman dan takwa.
  • Tercapainya kemampuan santri dalam kajian ilmu-ilmu salafiah
  • Terciptanya kebiasaan dan perilaku santri yang soleh dan karimah
  • Meningkatkan kemampuan dan pemahaman santri dalam Dakwah Islamiyah
  • Meningkatkan kemampuan santri dalam skill dan keterampilan profesi
  • Meningkatkan kemampuan santri dalam penerapan teknologi informasi dalalm kehidupan sehari-hari
  • Menyiapkan kemampuan santri dalam kebutuhan dunia kerja\
3. Indikator 
  • Mampu melaksanakan ibadah sesuai dengan ajaran Islam yang benar sebagai pelaksanan dari iman dan takwa.
  • Meraih ilmu yang bermanfaat dalam pembelajaran santri
  • Terjaganya Prestise santri dalam kehidupan bermasyarakat
  • Memiliki kemampuan dan pemahaman penyebaran Dakwah Islamiah
  • Memiliki kemampuan skill dan keterampilan profesi yang memadai
  • Mempunyai kemampuan dinamis dan adaftis terhadap perkembangan teknologi informasi
  • Memiliki kesiapan terhadap dunia kerja
D.    Sejarah Singkat Pondok Pesantren Assyafeiyah Cikeris
Pondok Pesantren Assyafe’iyah didirikan pada 12 Juli 1996 oleh di atas tanah wakaf, dengan para muwakif sebagai berikut :
1. Drs. H. Moch. Abdul Rosyad
2. Hj. Siti Darwiyah Rosyad
3. H. Moch. Syafei
4. Hj. Enung Komariah
5. H. Supriawinata

Dengan para nadzir :
1. H. Moch. Edi Suhaedi, S.Pd.I
2. K.H. Sehabudin Hariri
3. Hj. Nining Aningsih, s.Sos. MM

Pondok Pesantren Assyafeiyah didirikan berdasarkan hasil musyawarah para tokoh masyarakat yang terdiri dari :
1.      Drs. H. Moch. Abdul Rosyad (Muwakif/ Pembina Yayasan Pendidikan Islam Assyafe’iyah)
2.      KH. Sehabudin Hariri (Pimp. Pondok Pesantren Assyafe’iyah)
3.      H. Moch. Edi Suhaedi, S.Pd.I (Ketua Yayasan Pendidikan Islam Assyafe’iyah)
4.      Hj. Siti Darwiyah Rosyad (Donatur Tetap)
5.      H. Achmad Jubaedi, SH.
6.      H. Mamat Rohmat
7.      Hj. Nining Aningsih, S.Sos. MM
8.      Adang Juhadang
9.      Hj. Anih Syafei
10.  Maksum SyafeI S.Pd.I

Sejalan dengan perkembangan peraturan perundangan-undangan, dan berdasarkan musyawarah pengurus, maka pada tanggal 03 Desember 2015 Yayasan Pendidikan Assyafeiyah ditata kembali berdasarkan Surat Keputusan Menteri Hukum dan Ham Repbulik Indonesia Nomor : C-244.MT.03.01.Th. 2006 Tanggal 5 Juli 2006 dengan Notaris Kus Hariaji, SH.SP.N. maka Pengurus Inti Yayasan Pendidikan Islam Assyafe’iyah adalah sebagai berikut :

Pendiri Yayasan          : Drs. H. Mochammad Abdul Rosyad
Pembina                      : Drs. H. Mochammad Abdul Rosyad
              Adang Juhadang

Pengawas                    : Hj. Anih
                                      Randi Rahmat Setiadi

Ketua Umum              : H. Mokhamad Edi Suhaedi, S,Pd.I
Wakli Ketua                : Imam Ahmad Maulana Yusuf

Sekretaris Umum        : Mohamad Ii Wahyudin, MA.
Sekretaris 1                 : Beni Maulana
Sekretaris 2                   Rima Rahmatillah

Bendahara Umum       : Hj. Nining Aningsih, S.Sos.MM
Bendahara                   : Komala, S.Pd

Sedangkan pengurus Pondok Pesantren Assyafe’iyah Cikeris ditata kembali dengan susunan sebagai berikut :

Pemimpin Pesantren               : KH. Mokh. Edi Suhaedi, S.Pd.I
Penasihat                                 : Adang Juhadang
                                                  TB. Abdul Hamid, MA
Sesepuh Pesantren                  : KH. Sehabudin Hariri
Bendahara                               : Hj. Nining Aningsih, S.Sos. MM

Pengurus Santri Putra             : Ust. Abdul Hadi
Pengurus Santri Putri              : Hj, Ida Farida
                                                  Mimah Masrupah, S.Pd

Para Pengajar                          : KH. Sehabudin Hariri
                                                  Hj. Ida Farida
                                                  Ust. Abdul Hadi
                                                  Ustdz. Nurhalimah                                         
              Ust. Kamaludin
                                                  Ust. Karmudin, S.Ag
                                                  Ustdz. Mimah Masrupah, S.Pd
                                                  Ust. Agus Fauzi

Pasca wafatnya KH. Sehabudin Hariri (28 September 2018/ 18 Muharram 1440 H), dilakukan musyawarah pengurus Yayasan Pendidikan Islam Assyafe’iyah Cikeris, untuk menentukan pengurus harian Pondok Pesantren Assyafe’iyah, dengan menghasilkan ketetapan sebagai berikut :

Ketua Yayasan                        : KH. Mokh. Edi Suhaedi, S.Pd.I
Dewan Pertimbangan Kiyai    : KH. TB. Abdul Hamid, MA
                                                   Adang Juhadang
                                                   Ust. Kamaludin

Pimpinan Pesantren                : KH. Mokh. Edi Suhaedi, S.Pd.I
Kiyai Pengasuh                       : KH. Abdul Hadi
Bendahara                               : Hj. Nining Aningsih, S.Sos. MM
Sekretaris                                : Karmudin, S.Ag

Pengasuh Santri Putra             : Ust. Abdul Hadi
Pengasuh Santri Putri             : Ustdzh. Mimah Masrupah, S.Pd

Para Pengajar                          : Ust. Abdul Hadi
                                                  Ustdz. Nurhalimah                                         
              Ust. Kamaludin
                                                  Ust. Karmudin, S.Ag
                                                  Ustdz. Mimah Masrupah, S.Pd
                                                  Ust. Agus Fauzi
                                                  Ust. Misbahul Munir
                                                  Ustdz. Syifa Nur’aeni

E.     Kondisi Objektif

Pondok Pesantren ini tidak jauh dari lembah bukit Gunung Burangrang, memiliki area kurang lebih sekitar 2.710 m2 yang di kelilingi oleh kebun Teh, dihiasi oleh halaman yang hijau terhampar laksana stepa yang di kanan kirinya diselingi oleh pohon-pohon rindang serta kolam-kolam yang sangat bening airnya menambah kesejukan udara di sekitarnya.

F.     Karakter Pesantren

Pondok Pesantren Assyafeiyah berciri salaf (klasik/tradisional), konsisten menjaga risalah Islam dengan hati-hati dan tidak spekulatif (jamaknya paparan ulama kontemporer). Risalah yang dicurahkan terhubung pada mata rantai ilmu yang tak pernah putus, obor yang tidak pernah padam selama berabad-abad diwariskan dari para ulama salaf, dari para Tabiin at Tabiin, dari para Tabiin, dari para Shahabat Ra, yang langsung dari Rasulullah Saw.

Dari sisi sanadnya Pondok Pesantren Assyafe’iyah mengikuti Pondok Pesantren Sempur yang dipimpin oleh Syaihuna Al Mukarom Mbah Sempur (KH. Tubagus Akhmad Bakri) dan Pondok Pesantren Sukalaksana  pimpinan KH. Ijudin yang lebih populer dengan sebutan Ama Cipulus. Hal ini dilihat dari sisi sumber keilmuan yang di peroleh KH. Sehabudin Hariri yang pernah mondok di Sempur dan di Cipulus.

G.    Model Pembelajaran

Model pengembangan yang dikembangkan di Pondok Pesantren Assyafeiyah pada prinsipnya menggunakan dan melestarikan model pembelajaran salapi dan hampir sama dengan pesantren-pesantren salaf lainnya, yaitu :
1.  Talaran (hapalan). Talaran ini terdiri dari hapalan Zuz Amma untuk santri baru, hapalan Ilmu Nahwu, hapalan ilmu shorof, hapalan ilmu tajwid, hapalan ilmu fiqh, dan lain-lain
2.   Balagan Pengajian santri secara umum yang dipimpin oleh Kiyai dengan menggunakan sumber kitab yang sama sesuai dengan bagian kitab yang dijadwalkan)
3.     Sorogan (pengajian santri secara private kepada kiyai atau santri senior yang telah mendapat tugas dari kiyai dengan hanca (bagian) masing-masing tanpa dibatasi dengan kitab tertentu)
4.      Pasaran (Pengajian santri secara berkala, biasanya di Pondok Pesantren Assyafeiyah dilaksanakan setiap bulan Romadhan dengan kitab yang ditentukan oleh Kiyai, dengan target tamat dalam satu bulan)

H.    Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran santri Assyafeiyah pada umumnya mengkaji kitab kuning (kitab salaf/ kitab klasik) yang meliputi beberapa fan (disiplin) ilmu, diantaranya :
1.      Ilmu Al Quran
2.      Ilmu Hadits
3.      Ilmu Fiqih
4.      Ilmu Tasawuf
5.      Ilmu Akidah
6.      Ilmu Akhlaq
7.      Ilmu nahwu
8.      Ilmu Shorof
9.      Ilmu Tafsir
10.  Ilmu Balaghoh
11.  Ilmu Badi
12.  Ilmu Maani
13.  Ilmu Khitobah dan lain-lain

Disamping ilmu-ilmu tersebut di atas, masih banyak lagi materi pembelajaran yang diberikan kepada santri santriat seperti Marhaba (Dheba), Shalawat, Qiroat, riyadoh dan lain-lain.

I.       Keterampilan Santri


Untuk menambah keterampilan dan pelatihan profesi santri-sanstriat Assyafeiyah biasa diberikan pelatihan seperti ilmu Pertanian, Perikanan, Peternakan, Pertukangan dan keterampilan skill lainnya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar