Minggu, 05 Maret 2017

Tranformasi Nilai.


Konon kabarnya Syeikh Kholil Bangkalan Madura Kedatangan seorang santri usia 9 tahun ingin mencari ilmu. Karena khawatir anak tersebut tidak kerasan di pesantrennya, maka anak tersebut diberi tugas untuk membersihkan dedaunan yang jatuh di halaman pesantren.
Suatu malam hujan angin turun, Syeikh Kholil Bangkalan melihat keluar, ternyata santri tersebut hujan-hujanan sambil memunguti daun-daun yang jatuh. Melihat tanggung jawab yang besar, dan kepatuhan kepada Kiyai yang sangat tinggi, yang diperlihatkan oleh santri tersebut, maka Syeikh Kholil Bangkalan memanggil santri itu, dan meludahinya kemudian  disuruh pulang dan disuruh buka pesantren serta mengajarkan ilmu kepada santri-santrinya. Ini sungguh luar biasa. Santri tersebut adalah Kiyai Abbas salah satu kiyai besar dari Banyuwangi.  Ilustrasi singkat ini merupakan tranformasi ilmu yang sangat cepat dan sugguh luar biasa yang dilakukan oleh Kiyai Besar Syeikh Kholil Bangkalan.

Pada prinsifnya Transformasi adalah sebuah proses perubahan secara berangsur-angsur sehingga sampai pada tahap ultimate, perubahan yang dilakukan dengan cara memberi respon terhadap pengaruh unsur eksternal dan internal yang akan mengarahkan perubahan dari bentuk yang sudah dikenal sebelumnya melalui proses menggandakan secara berulang-ulang atau melipatgandakan.  http://infodanpengertian.blogspot.co.id/ 2016/02/pengertian-transformasi.html

Pesantren sebagai salah satu lembaga yang berkewajiban memberikan efek tranformasi nilai keislaman kepada masyarakat luas. Meski pada realisasinya pesantren masa kini tidak se sakti Kiyai Kholil, namun tetap pesantren mesti eksis dalam memberikan efeknya.  


Sabar dan kerja keras, sabar dan kerja keras. Itulah barangkali jawaban bagi nasib Pesantren masa kini, yang kian terus dituntut dan dikritisi masa, terkait proses dan produk lulusan yang semakian kini semakin dipertanyakan. Kenapa tidak secepat Kiyai Kholil ?


By : Karmudin, S.Ag

Tidak ada komentar:

Posting Komentar